My TEAM

My TEAM

The Team

Wife : Lia Tjokro
Children : Inez Aretha Tjokro, Elaine Alethea Tjokro and Jason Ariel Tjokro

Monday, November 15, 2010

"Take Joy my King, in what You hear. Let it be a sweet sound in Your Ear"

Itu adalah kutipan lagu yang sering kita nyanyikan, di mana pujian dan penyembahan kita menjadi sukacita dan bunyi-bunyian merdu di telinga Tuhan. Nehemia 8:10 berkata : "Sebab Sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu" "The Joy of The Lord is your strength".
Tiba-tiba perkataan itu menjadi rhema yang sangat kuat... waktu Tuhan bersukacita, maka tidak membuat Tuhan makin jaya, makin kuat, makin berdaulat.... melainkan semakin Tuhan bersukacita, semakin kuatlah kita gerejaNya. semakin diberkati, semakin mengalami mujizat, semakin kuatlah kita. Bukankah Dia Allah yg dahsyat...
Zefanya 3:17 "TUHAN ALLAHMU ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia BERGIRANG karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasihNya, Ia bersorak sorak karena engkau dengan sorak-sorai"
Ayat ini jelas mengkonfirmasi bahwa kitalah yang dapat membuat Tuhan bersorak-sorak dan melompat dalam kegirangan.
Worship is Father's Initiative. He misses "our presence" more than we miss His presence....

Thursday, April 29, 2010

WORSHIP: The process of Synchronization Heaven and Earth

Dalam doa Bapa Kami " Datanglah KerajaanMu di bumi seperti di surga...". Tuhan Yesus mengajarkan kita bahwa dalam kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan untuk punya kerinduan menjadi "selaras" or "aligned" dengan Surga.
Worship is "The head to head collation between Heaven and Earth".
Kita sangat percaya bahwa apa yang kita ikat di bumi akan terikat di surga, dan apa yang kita lepaskan di bumi akan terlepas di surga. Ini membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara surga dan bumi, dan worship adalah alat untuk menyelaraskan surga dan bumi, kehendak Tuhan dengan keadaan kita.
Waktu kita menghubungkan PDA atau handphone kita ke CPU atau komputer maka akan terjadi proses synchronization. Proses ini akan menyelaraskan Komputer Utama kita dengan PDA.
Yang pertama-tama dilakukan dalam proses sync adalah Virus Scan Check or Error Files Check. Worship is letting God to do "Virus Scan Check" on our spirit. The Virus of Bitterness, adultery, sins, unfaithfulness should be removed and cleaned.
Dalam proses sync seringkali ada ketidaksamaan data sehingga sering ada notice "Which data do you want to Overwrite?" Data mana yang mau kita hapus? Worship is about respond to delete the wrong file in our life. Be open with God and let His will be done.
Don't let the Hacker, Satan, taking over your life by changing your password. The powerful password that Satan can't hack is " I love Jesus .... No Matter What!!!!!"
Arise church... this is the time to be Worshipers Force. Blessing....

Ps Andy Tjokro

Thursday, January 7, 2010

2010: The Year of Restoration and Abundance....

Sunday, November 23, 2008

Presence Carrier

Pada bulan September yang lalu, hambaNya Dutch Sheet mendapatkan pesan dari Tuhan, bahwa akan muncul suatu movement yang dahsyat, bukan hanya healing movement, prayer movement, glory movement, apostolic movement, tetapi suatu movement yang mengandung semua di atas yaitu His Presence Movement.

Pada Kis 10. Terjadi suatu hal yang dahsyat di Kaisarea waktu Petrus mendoakan Kornelius. Seorang Jendral Italia yang bukan orang Yahudi untuk menerima baptisan Roh Kudus. Pada awalnya Petrus merasa aneh untuk mendoakan seorang yang non-Yahudi. Dia mendapat penglihatan ada seberkas kain yang diujungnya terikat binatang-binatang haram dan Tuhan menyuruh Petrus untuk memakannya. Tuhan berkata :” Apa yang aku katakan halal jangan engkau katkan haram”.

2 bulan lalu saya ada di Kaisarea, 1 jam dari tel-aviv, Israel. Sang Tour Guide berkata bahwa di Kaisarea terjadi yang disebut “The 2nd Upper Room” karena Roh Kudus dicurahkan persis seperti pengalaman loteng atas di Jerusalem. Tapi bedanya yang mengalami bukan para rasul dan murid Yesus tapi seorang non-Yahudi yaitu Kornelius.

Sudah berapa lama gereja mengalami pencurahan Roh Kudus seperti pengalaman loteng atas yang pertama. Kita mengalami Holy Spirit Party di dalam gereja. Dan sering kita merasa “haram” untuk membawa hadirat Tuhan dalam bentuk Roh kudus ke tempat kerja, kampus, sekolah, keluarga dan lingkungan kita. Kita menangis dan dijamah setiap minggu di gereja, sedangkan lingkungan komunitas kita makin hancur dalam kegelapan dan kesesakan. Bukankah teman-teman kita di luar sana juga mempunyai hak untuk mengalami hadirat Tuhan? Seperti Kornelius dan keluarga besarnya yang dilawat oleh Roh Kudus setelah Petrus mengerti dan pergi mendoakan mereka.

Indonesia sedang dalam krisis yang begitu menakutkan. Di luar sana padang gurun akan semakin kering. Di mana setetes air akan menjadi begitu berharga. Yehezkiel 47 berkata mengenai sungai yang mengalir dari Rumah Tuhan melewati padang gurun dan menuju ke laut mati. Dalam penglihatan Yehezkiel, ada aliran kecil yang keluar dari Bait Allah menuju ke laut mati. Dan aliran tersebut makin jauh berubah menjadi sungai yang dalam di mana orang bisa berenang di dalamnya. Di kanan kiri sungai itu ada pohon yang selalu berbuah pada musimnya. Setiap bulan ada buah yang baru, buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat. Bagi yang pernah ke laut mati di Israel tentunya sangat tahu betapa keringnya daerah tersebut. Bernafas saja susah karena panas dan keringnya daerah tersebut. Tapi waktu sungai dari tahta Tuhan itu mengalir maka semuanya berubah. Padang gurun menjadi kebun buah-buahan. Bahkan Yehezkiel mengikuti sungai itu menjamah laut mati. Sungai itu membawa kehidupan, dikatakan segala jenis ikan yang banyak jumlahnya ada di dalam laut itu yang menjadi tawar karena sungai Tuhan menjamahnya.

Tugas kita adalah seperti sungai yang mengalir keluar  dari Rumah Tuhan. Sungai mengalir tidak bisa memilih ke tempat yang dia sukai. Aliran itu mengikuti tempat yang lebih rendah. Ini tugas kita hai generasi muda untuk membawa hadirat Tuhan, kuasanya, kesembuhanNya ke dalam market place, sekolah, kampus, keluarga dan komunitas kita. Jadilah Presence Carrier, orang-orang yang membuat pengalaman “The 2nd upper room” terjadi di tempat2 yang kering dan membutuhkan Tuhan. Ini saatnya kita bergerak memulihkan kota dan bangsa ini. Tgl 18 agustus lalu kita sudah membukanya dengan doa dan puasa, sekarang waktunya kita bergerak dan memberkati bangsa ini. God bless.